Tumpas Illegal Fishing, Indonesia Kerjasama Militer dengan Australia

illegal fishing
Berita Perikanan - Tumpas Illegal Fishing, Indonesia Kerjasama Militer dengan Australia - Penangkapan ikan secara ilegal (illegal fishing) atau kejahatan di laut, menjadi fokus operasi bersama antara Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Angkatan Pertahanan Australia (ADF) yang berakhir di Darwin, baru-baru ini.

Patroli keamanan maritim terkoordinasi Indonesia-Australia, Ausindo Corpat 2012, dimulai dari Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada tanggal 16 April dan dilakukan di perairan antara RI dan Australia pada 19-27 April 2012 dengan menyasar eksploitasi sumber daya alam, termasuk illegal fishing.

Operasi tersebut mencakup pesawat terbang, kapal laut dan staf markas dari kedua bangsa dalam suatu kelompok tugas tersinkronisasi. ADF mengerahkan Kapal Patroli Kelas Armidale, HMAS PIRIE dan pesawat terbang AP-3C Orion. TNI mengerahkan kapal-kapal angkatan laut KRI Kakap dan KRI Tongkol dan pesawat udara CASA NC-212.

Operasi bersama tersebut dilakukan untuk meningkatkan keamanan bahari terkoordinasi di sepanjang perbatasan maritim bersama antara Australia dan Indonesia di sekitar Pulau Ashmore (Pasir), Garis Penegakan Pengawasan Perikanan Sementara atau Provisional Fisheries Surveillance Enforcement Line (PFSEL) dan Garis Dasar Laut Australia Indonesia atau Australian Indonesian Seabed Line (AISBL).

Komandan Kelompok Tugas ADF Marsekal Pertama Ket Watson mengatakan, patroli tersebut telah memperkukuh kemampuan Australia dan Indonesia untuk mendeteksi dan mencegah kegiatan penangkapan ikan secara gelap (illegal fishing) di kawasan tersebut.

0 Response to "Tumpas Illegal Fishing, Indonesia Kerjasama Militer dengan Australia"

Posting Komentar

wdcfawqafwef